Jihad berarti perjuangan atas nama
Allah SWT. Jihad tidak selalu berarti perang fisik. Dakwah damai dalam
menyerukan yang ma’ruf dan kebenaran Allah,
atau memperjuangkan yang hak dan mengutuk kezhaliman (seperti memerangi penindas dan membantu pihak yang tertindas, walaupun mereka kaum NonMuslim) juga termasuk bagian dari Jihad.
Saya pun sekarang ini sedang berjihad dengan mempelihara dan mengurusi website saya, karena ini merupakan sarana untuk berdakwah. Dan karena ini sebagai sebuah sarana, oleh karenany website ini pun bisa digunakan untuk menegakan keadilan dan mengutuk kezhaliman.
atau memperjuangkan yang hak dan mengutuk kezhaliman (seperti memerangi penindas dan membantu pihak yang tertindas, walaupun mereka kaum NonMuslim) juga termasuk bagian dari Jihad.
Saya pun sekarang ini sedang berjihad dengan mempelihara dan mengurusi website saya, karena ini merupakan sarana untuk berdakwah. Dan karena ini sebagai sebuah sarana, oleh karenany website ini pun bisa digunakan untuk menegakan keadilan dan mengutuk kezhaliman.
Islam bukanlah agama pedang dan
jahat. Disaat Allah Ta’ala menurunkan al-Quran kepada Nabi Muhammad saw, beliau
menjadi Rasulullah, dan harus menyebarkan Islam kepada sekitar 365 suku-suku
Musrykin disemenanjung Arab (Baca; Islam amongs Pagans & Its Monotheistic
Scripture). Suku-suku tersebut menunjukkan sikap permusuhan terhadap kaum
Muslim, dan telah melakukan sejumlah peperangan terhadap kaum Muslim.
Kemudian, disaat Islam menjadi agama
dari Negara yang kita kenal sekarang sebagai Saudi Arabia, dan hampir seluruh
dari 365 suku Musrykin telah memeluk Islam, Kaum Muslim masih harus menghadapi
tantangan lain yang berbeda.
Ancaman Nuklir Uni Soviet dan
Amerika Serikat dimasa sekarang adalah Kekaisaran Romawi dan Persian Sasanid
dimasa silam. Jika anda mengetahui geografi dan sejarah cukup baik, maka kamu
pasti tahu bahwa saat itu kaum Muslim terjebak diantara dua kekuatan besar itu.
Sikap permusuhan dan sejumlah
peperangan dari kedua kekaisaran tersebut ditunjukkan kepada kaum Muslim.
Seperti contoh, disaat nabi saw mengirimkan utusan kepada “Kisrah”, Kaisar
Persia, untuk memperkenalkan Islam padanya, namun Kisrah memperintahkan agar utusan
tersebut di hukum mati.
Dimasa itu, juga dimasa sekarang,
tindakan tersebut dianggap sebagai tindakan pengecut. Orang-orang Persialah
yang menunjukkan permusuhan terhadap Muslim dan memproklamirkan banyak perang
terhadap Islam terlebih dahulu.
Kekaisaran Byzantin Romawi juga
tidak jauh berbeda. Sebuah contoh, diantara sejumlah peperangan yang mereka
lancarkan kepada Muslim dikarenakan mereka melihat agama Islam sebagai ancaman
bagi agamanya di wilayah Timur Tengah, raja “Herkules”, mengirimkan sekitar 100.000
tentara menuju “Madinah” untuk memusnahkan Islam untuk selamanya.
Saat itu, kekuatan umat Muslim belum
terlalu stabil, dan mereka hanya mengirim sekitar 3.000 tentara untuk mengusir
tentara Kristen Romawi dari Madinah. Perang tersebut dinamai “Perang Mu’ta” dan
terjadi di wilayah Mu’ta, Yordania.
Rencana yang ditetapkan adalah
menghadang Kristen Romawi jauh diluar kota Madinah, sejauh yang mereka bisa.
Tentara yang hanya berjumlah 3.000 personil berhasil bertahan selama beberapa
hari menghadapi 100.000 tentara Romawi yang kemudian mundur dan menuju Yordania
selatan. Dan tentara Romawi akhirnya menyimpang dari Madinah dan pasukan kecil
Muslim berhasil melarikan diri melintasi pegunungan. Namun begitu lebih dari
setengah jumlah pasukan kaum Muslim gugur dalam operasi tersebut.
Maksud dari artikel ini adalah Islam tidak disebarkan
dengan pedang. Perang-perang tersebut dibebankan kepada kaum Muslim. Dan kaum
Muslim tidak memulainya!
Berkenaan dengan masalah Jihad dan
memerangi musuh, Allah Ta’ala Membuat pemisahan jelas didalam al-Quran sikap
yang perlu diambil dalam menghadapi nonMuslim yang tidak memerangi, dan sikap
terhadap nonMuslim yang memerangi:
“Dan perangilah di jalan Allah orang-orang yang
memerangi kamu, (tetapi) janganlah kamu melampaui batas, karena
sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang melampaui batas. (al-Quran, 2:190)“
“Oleh karena itu Kami tetapkan (suatu hukum) bagi Bani
Israil, bahwa: barangsiapa yang membunuh seorang manusia, bukan karena orang
itu (membunuh) orang lain, atau bukan karena membuat kerusakan dimuka bumi,
maka seakan-akan dia telah membunuh manusia seluruhnya. Dan barangsiapa yang
memelihara kehidupan seorang manusia, maka seolah-olah dia telah memelihara
kehidupan manusia semuanya. Dan sesungguhnya telah datang kepada mereka
rasul-rasul Kami dengan (membawa) keterangan-keterangan yang jelas, kemudian
banyak diantara mereka sesudah itu sungguh-sungguh melampaui batas dalam
berbuat kerusakan dimuka bumi. (al-Quran, 5:32)“
“ Dan orang-orang yang tidak menyembah tuhan yang lain
beserta Allah dan tidak membunuh jiwa yang diharamkan Allah (membunuhnya)
kecuali dengan (alasan) yang benar, dan tidak berzina, barang siapa yang melakukan
yang demikian itu, niscaya dia mendapat (pembalasan) dosa(nya), (yakni) akan
dilipat gandakan azab untuknya pada hari kiamat dan dia akan kekal dalam azab
itu, dalam keadaan terhina, (The Noble Quran,
25:68-69)“
“ Dan jika mereka condong kepada perdamaian, maka
condonglah kepadanya dan bertawakkallah kepada Allah. Sesungguhnya Dialah
Yang Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui. (al-Quran,
8:61)“
“Sungguh kalau kamu menggerakkan tanganmu kepadaku
untuk membunuhku, aku sekali-kali tidak akan menggerakkan tanganku kepadamu
untuk membunuhmu. Sesungguhnya aku takut kepada Allah, Tuhan seru sekalian alam.” (The Noble Quran, 5:28)“
“Allah tidak melarang kamu untuk
berbuat baik dan berlaku adil terhadap orang-orang yang tiada memerangimu
karena agama dan tidak (pula) mengusir kamu dari negerimu.
Sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang berlaku adil. (al-Quran, 60:8)“
“Dan perangilah mereka itu, sehingga tidak ada fitnah
lagi dan (sehingga) ketaatan itu hanya semata-mata untuk Allah. Jika mereka
berhenti (dari memusuhi kamu), maka tidak ada permusuhan (lagi), kecuali
terhadap orang-orang yang zalim. (The Noble Quran
2:193)“
“Tidak ada paksaan untuk (memasuki) agama (Islam);
sesungguhnya telah jelas jalan yang benar daripada jalan yang sesat. Karena
itu barangsiapa yang ingkar kepada Thaghut dan beriman kepada
Allah, maka sesungguhnya ia telah berpegang kepada buhul tali yang amat kuat
yang tidak akan putus. Dan Allah Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui. (al- Quran, 2:256)“
“ Dan katakanlah: “Kebenaran itu datangnya dari
Tuhanmu; maka barangsiapa yang ingin (beriman) hendaklah ia beriman, dan
barangsiapa yang ingin (kafir) biarlah ia kafir.” Sesungguhnya Kami
telah sediakan bagi orang orang zalim itu neraka, yang gejolaknya mengepung
mereka. (al- Quran, 18:29)“
“ Dan jikalau Tuhanmu menghendaki, tentulah beriman
semua orang yang di muka bumi seluruhnya. Maka apakah kamu (hendak) memaksa
manusia supaya mereka menjadi orang-orang yang beriman semuanya ? (al-Quran, 10:99)“
“Katakanlah: “Taat kepada Allah dan taatlah kepada
rasul; dan jika kamu berpaling maka sesungguhnya kewajiban rasul itu adalah apa
yang dibebankan kepadanya, dan kewajiban kamu sekalian adalah semata-mata apa
yang dibebankan kepadamu. Dan jika kamu taat kepadanya, niscaya kamu mendapat
petunjuk. Dan tidak lain kewajiban rasul itu melainkan menyampaikan (amanat
Allah) dengan terang.” (The Noble Quran, 24:54)“
Alasan Jihad dalam al-Quran:
Ayat-ayat Jihad didalam al-Quran
hanya untuk waktu tertentu dan kondisi dan tempat. Mereka tidak berlaku untuk
segala waktu dan bagi setiap orang. Saya sebagai seorang Muslim, tidak begitu
saja dapat membunuh anda yang nonMuslim, hanya karena kamu bukan seorang
Muslim. Banyak perang dimasa silam yang dihadapi kaum Muslim, oleh karenanya,
adalah normal dan wajar jika kita menemukan sejumlah ayat-ayat dalam al-Quran
yang menceritakan masalah peperangan. Namun pesan utama dari al-Quran adalah
kedamaian, seperti teredaksi dengan jelas di ayat al-Baqarah 2:190, 8:61 dan
5:28 diatas.
2-Hukum perang dalam Islam:
Kaum Muslim dilarang keras menyerang kaum
yang tidak memerangi:
“Dan perangilah di jalan Allah orang-orang yang
memerangi kamu, (tetapi) janganlah kamu melampaui batas, karena
sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang melampaui batas. (al-Quran, 2:190)“
Perangilah atas nama Allah Ta’ala mereka
yang memerangi kita itulah makna “Jihad” sebenarnya! Saya tidak bisa begitu
saja membunuhi nonMuslim hanya karena mereka nonMuslim, hal ini sama-sekali
dilarang Allah SWT:
“Oleh karena itu Kami tetapkan (suatu hukum) bagi Bani
Israil, bahwa: barangsiapa yang membunuh seorang manusia, bukan karena orang
itu (membunuh) orang lain, atau bukan karena membuat kerusakan dimuka bumi,
maka seakan-akan dia telah membunuh manusia seluruhnya. Dan barangsiapa yang
memelihara kehidupan seorang manusia, maka seolah-olah dia telah memelihara
kehidupan manusia semuanya. Dan sesungguhnya telah datang kepada mereka
rasul-rasul Kami dengan (membawa) keterangan-keterangan yang jelas, kemudian
banyak diantara mereka sesudah itu sungguh-sungguh melampaui batas dalam
berbuat kerusakan dimuka bumi. (al-Quran, 5:32)“
“ Dan orang-orang yang tidak menyembah tuhan yang lain
beserta Allah dan tidak membunuh jiwa yang diharamkan Allah (membunuhnya)
kecuali dengan (alasan) yang benar, dan tidak berzina, barang siapa yang
melakukan yang demikian itu, niscaya dia mendapat (pembalasan) dosa(nya),
(yakni) akan dilipat gandakan azab untuknya pada hari kiamat dan dia akan kekal
dalam azab itu, dalam keadaan terhina, (The Noble
Quran, 25:68-69)“
Jihad hanya boleh dideklarasikan jika kaum
Muslim diserang terlebih dahulu. Sebaliknya kami tidak diperkenankan memerangi
mereka yang berdamai. Bahkan apabila perang terjadi, jika musuh menawarkan
perdamaian, maka kita diwajibkan untuk menerimanya dan mengakhiri pertumpahan
darah:
“ Dan jika mereka condong kepada perdamaian, maka
condonglah kepadanya dan bertawakkallah kepada Allah. Sesungguhnya Dialah
Yang Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui. (al-Quran,
8:61)“
Dan jika perjanjian damai dibuat, maka kita wajib menghormati pernjanjian tersebut dengan praktek, bukan hanya dimulut:
Dan jika perjanjian damai dibuat, maka kita wajib menghormati pernjanjian tersebut dengan praktek, bukan hanya dimulut:
“Kecuali orang-orang yang meminta perlindungan kepada
sesuatu kaum, yang antara kamu dan kaum itu telah ada perjanjian (damai)
atau orang-orang yang datang kepada kamu sedang hati mereka merasa
keberatan untuk memerangi kamu dan memerangi kaumnya. Kalau Allah menghendaki,
tentu Dia memberi kekuasaan kepada mereka terhadap kamu, lalu pastilah mereka
memerangimu. tetapi jika mereka membiarkan kamu, dan tidak memerangi kamu serta
mengemukakan perdamaian kepadamu maka Allah tidak memberi
jalan bagimu (untuk menawan dan membunuh) mereka. (al-Quran,
4:90)”
“Bagaimana bisa ada perjanjian (aman) dari sisi Allah
dan RasulNya dengan orang-orang musyrikin, kecuali orang-orang yang kamu telah
mengadakan perjanjian (dengan mereka) di dekat Masjidil haraam? maka selama
mereka berlaku lurus terhadapmu, hendaklah kamu berlaku lurus (pula) terhadap mereka.
Sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang bertakwa.
(The Noble Quran, 9:7)
0 komentar:
Posting Komentar