"Duhai Putriku, ketahuilah bahwa dialah yang menghapuskan kenikmatan sementara, dialah yang memisahkan kehidupan dunia, dialah malaikatul maut."


Meledak tangisan Fatimah mendengar penjelasan nabi Muhammad.


malaikatul mautpun semakin mendekat kearah baginda, kemudian beliau bertanya :

"Dimana malaikat Jibril, kenapa jibril tak datang bersamamu?.

Maka dipanggillah Jibril yang sebelumnya telah menunggu nabi muhammad di pintu langit.

Nabi muhammad bertanya kepada Jibril : "Wahai Jibril, ceritakan apa hak ku dihadapan Allah kelak."

Jangan kau bimbang wahai keksaih Allah, pintu langit telah terbuka luas untukmu, malaikat telah menunggu kehadiran rohmu, pintu syurga terbuka dengan lebar untukmu duhai kekasih Allah"

Tapi masih terlihat kecemasan diwajah nabi.

"wahai Jibril, bagaimana nasib umatku sepeninggalanku kelak?"

"Duhai kekasih Allah, Jangan Engkau Bimbang, aku mendengar Allah yang Berfirman : "Aku Haramkan Syurga bagi siapapun sebelum ummat Nabi Muhammad Memasukinya".

Kemudian saat-saat wafat nabi muhammad semakin dekat, malaikat maut telah bersedia mencabut ruh nabi Muhammad keluar meninggalkan jasadnya. Nabi Muhammad yang bersimbah peluh ditubuhnya, Fatimah Memejamkan mata, Jibril memalingkan wajahnya.

"Duhai Jibril jijikkah engkau melihatku sehingga kau palingkan wajahmu?"

"Duhai kekasih Allah, siapa yang mampu menanggung, siapa yang mampu melihat kekasih Allah dijemput ajalnya?"

Tubuh nabi bergetar, wajahnya sudah begitu pucat, bibirnya sudah memulai membiru, Nabi Muhammad berkata "Ya Allah, berat sungguh sakit sakratul maut ini ya Allah. Mohon kau timpakan semuanya kepadaku ya Allah, tapi jangan kau timpakan kepada umat-umatku ya Allah..."

Nabi Muhammad menggerakkan bibirnya seakan-akan ingin mengatakan sesuatu, aisyah mendekat ke arah bibir nabi Muhammad, terdengarlah beliau berkata dengan lembut, berbisik, Ummati.. Ummati.. Ummati.. Ummatku.. Ummatku.. Bagaimana nasib Ummatku..??.."

"Laailaahaillallah ilarrafiqil A'la"

Kemudian Rasulullah memejamkan matanya, merapatkan bibirnya menghembuskan nafas terakhirnya..

INNALILLAHIWAINNALILAIHIRAA JI'UN..

Nabi Muhammad wafat, Kembali kepada Allah tepat diatas Pangkuan Aisyah...

Semoga kita mendapat Hikmah dari kisah ini, dan semakin Menambah kecintaan kita Kepada Sang Kekasih Allah Rasulullah SAW. Saat wafat beliau tidak mencari siapapun melainkan justru menghawatirkan kondisi ummatnya.

Detik-detik Rasululllah SAW menghadapi sakaratul maut.Ada sebuah kisah tentang cinta yang sebenar-benar cinta yang dicontohkan Allah melalui kehidupan Rasul-Nya.
Pagi itu, walaupun langit telah mulai menguning,burung burung gurun enggan mengepakkan sayap.
Pagi itu, Rasululllah dengan suara terbatas memberikan khutbah “Wahai umatku,kita semua ada dalam kekuasaan Allah dan cinta kasihNya.Maka taati dan bertaqwalah kepadaNya. Ku wariskan dua perkataan kepada kalian, Alquran dan Sunnah ku.Barang siapa mencintai sunnah ku,bererti mencintai aku dan kelak orang-orang yang mencintaiku, akan masuk syurga bersama-sama ku.
Khutbah singkat itu diakhiri dengan pandangan Rasulullah yang tenang dan penuh minat menatap sahabatnya satu per satu.Abu Bakar menatap mata itu dengan berkaca-kaca,Umar adanya naik turun menhan nafas dan tangisnya. Usman menghela nafas panjang dan Ali menundukan kepalanya dalam-dalam.Isyarat itu telah datang,saatnya sudah tiba.”Rasullulah akan meninggalkan kita semua,” keluh hati semua sahabat kala itu.Manusia tercinta itu,hampir selesai menunaikan tugasnya di dunia.Tanda-tanda itu semakin kuat,tatkala Ali dan fadhal dengan cergas menangkap Rasulullah yang berkeadaan lemah dan goyah ketika turun dari mimbar.Di saat itu,kalau mampu,seluruh sahabat yang hadir di sana pasti akan menahan detik detik berlalu.
allahclouds.jpg
Matahari kian tinggi,tapi pintu Rasulullah masih tertutup.Sedang didalamnya, Rasulullah sedang terbaring lemah dengan keningnya yang berkeringat dan membasahi pelapah kurma yang menjadi alas tidurnya.Tiba-tiba diluar pintu terdengar seorang yang berseru mengucapkan salam.”Bolehkah saya masuk?”tanyanya.Tapi Fatimah tidak mengizinkannya masuk.
“Maafkanlah,ayahku sedang demam,” kata Fatimah yang membalikkan badan dan menutup pintu.Kemudian ia kembali menemani ayahnya yang ternyata sudah membuka mata dan bertanya pada Fatimah,’Siapakah itu wahai anakku?”
“Tak tahulah ayahku,orang sepertinya baru sekali ini aku melihatnya,” tutur Fatimah lembut.Lalu, Rasulullah menatap puterinya itu dengan pandagan yang mengetar kan.Seolah-olah bahagian wajah anaknya itu hendak di kenang.”Ketahuilah,dialah yang menghapuskan kenikmatan sementara, dialah yang memisahkan pertemuan di dunia.Dialah malaikat maut,”kata Rasulullah,Fatimah pun menahan ledakkan tangisnya.Malaikat maut datang menghampiri, tapi Rasulullah menanyakan kenapa Jibril tidak ikut sama menyertainya.Kemudian di panggilah Jibril yang sebelumnya sudah bersiap di atas langit dunia menyambut roh kekasih Allah dan penghulu dunia ini.
“Jibril,jelaskan apa hakku nanti di hadapan Allah?”tanya Rasulullah dengan suara yang amat lemah.”Pintu-pintu langit telah terbuka,para melaikat telah menanti rohmu.Semua syurga terbuka lebar menanti kedatanganmu”,kata Jibril.Tapi itu ternyata tidak membuat Rasulullah lega,matanya masih penuh kecemasan.”Engkau tidak senang mendengar kabar ini?”tanya Jibril lagi.”Khabarkan kepada ku bagaimana nasib umatku kelak?”
“Jangan khuatir,wahai Rasul Allah,Aku pernah mendengar Allah berfirman kepada ku:”Ku haramkan syurga bagi siapa saja,keculi umat Muhammad telah berada didalamnya,”kata Jibril.Detik-detik semakin dekat,saatnya Izrail melakukan tugas.Perlahan roh Rasulullah ditarik.Nampak seluruh tubuh Rasulullah bersimbh peluh,urat-urat lehernya menegang..
“Jibril, betapa sakitnya sakaratul maut ini.”perlahan Rasulullah mengaduh.Fatimah terpejam,Ali yang disampingnya menunduk semakin dalan dan Jibril memalingkan muka.”Jijik kah kau melihatku, hingga kau palingkan wajahmu Jibril?”tanya Rasulullah pada malaikat penghantar wahyu.”Siapakah yang sanggup,melihat keksih Allah direnggut ajal,” kata Jibril.Sebentar kemudian terdengar Rasulullah memekik,kerana sakit yang tidak tertahankan lagi.”Ya Allah,dahsyatnya maut ini,timpakan saja semua sekasa maut ini kepadaku, jangan pada umatku.” BadanRasulullah mulai dingin,kaki dan dadanya sudah tidak bergerak lagi..Bibirnya bergetar seakan hendak membisikkan sesuatu,Ali segera mendekatkan telinganya”Uuushiikum bis shalati,wa maa malakat aimanuku”,peliharalah solat dan peliharalah orang-orang lemah di antaramu.”Di luar ointu tangis mulai terdengar bersahutan,sahabat saling berpelukan.Fatimah menutupkan tangan di wajahnya, dan Ali kembali mendekatkan telinganya ke bibir Rasulullah yang mulai kebiruan “Ummatii,ummatii, ummatii”-”Umatku,umatku,umatku”Dan berakhirlah hidup manusia mulia yang memberi sinaran itu.
Kini,mampukah kita mencintai sepertinya?Allahumma sholli a’ala Muhammad wa baarik wa salim ‘alaihi.Betapa cintanya Rasulullah kepada kita.Kirimkan kepada sahabat -sahabat muslim lainnya agar timbul kesedaran untuk mencintai Allah dan RasulNya, seperti Allah dan Rasulnya mencintai kita.Kerana sesungguhnya selain daripada itu hanyalah fana belaka.

Top of Form
2Khutbah singkat itu diakhiri dengan pandangan mata Rasulullah yang teduh menatap sahabatnya satu persatu. Abu Bakar menatap mata itu dengan berkaca-kaca, Umar dadanya naik turun menahan napas dan tangisnya. Ustman menghela napas panjang dan Ali menundukkan kepalanya dalam-dalam. syarat itu telah datang, saatnya sudah tiba. "Rasulullah akan meninggalkan kita semua," desah hati semua sahabat kala itu. Manusia tercinta itu, hampir usai menunaikan tugasnya di dunia.

Tanda-tanda itu semakin kuat, tatkala Ali dan Fadhal dengan sigap menangkap Rasulullah yang limbung saat turun dari mimbar. Saat itu, seluruh sahabat yang hadir di sana pasti akan menahan detik-detik berlalu, kalau bisa. Matahari kian tinggi, tapi pintu Rasulullah masih tertutup. Sedang di dalamnya, Rasulullah sedang terbaring lemahdengan keningnya yang berkeringat dan membasahi pelepah kurmayang menjadi alas tidurnya.

Tiba-tiba dari luar pintu terdengar seorang yang berserumengucapkan salam. "Bolehkah saya masuk?" tanyanya.Tapi Fatimah tidak mengizinkannya masuk, "Maafkanlah, ayahku sedang demam," kata Fatimah yang membalikkan badan dan menutup pintu. Kemudian ia kembali menemani ayahnya yang ternyata sudah membuka mata dan bertanya pada Fatimah,"Siapakah itu wahai anakku?" "Tak tahulah aku ayah, sepertinya ia baru sekali ini aku melihatnya," tutur Fatimah lembut. Lalu, Rasulullah menatap putrinya itu dengan pandangan yang menggetarkan. Satu-satu bagian wajahnya seolah hendak dikenang.

"Ketahuilah, dialah yang menghapuskan kenikmatan sementara,dialah yang memisahkan pertemuan di dunia. Dialah malaikatul maut" kata Rasulullah, Fatimah pun menahan ledakan tangisnya. Malaikat maut datang menghampiri, tapi Rasulullah menanyakan kenapa Jibril tak ikut menyertai.

Kemudian dipanggillah Jibril yang sebelumnya sudah bersiap diatas langit dunia menyambut ruh kekasih Allah dan penghulu dunia ini."Jibril, jelaskan apa hakku nanti dihadapan Allah? " tanya Rasululllahdengan suara yang amat lemah."Pintu-pintu langit telah terbuka, para malaikat telah menanti ruhmu".

"Semua surga terbuka lebar menanti kedatanganmu" kata Jibril.Tapi itu ternyata tak membuat Rasulullah lega, matanya masih penuhkecemasan. "Engkau tidak senang mendengar kabar ini?" tanya Jibril lagi."Kabarkan kepadaku bagaimana nasib umatku kelak?""Jangan khawatir, wahai Rasul Allah, aku pernah mendengar Allahberfirman kepadaku: 'Kuharamkan surga bagi siapa saja, kecuali umatMuhammad telah berada didalamnya," kata Jibril.

Detik-detik semakin dekat, saatnya Izrail melakukan tugas.Perlahan ruh Rasulullah ditarik. Tampak seluruh tubuh Rasulullah bersimbah peluh, urat-urat lehernya menegang."Jibril, betapa sakit sakaratul maut ini." Lirih Rasulullah mengaduh.Fatimah terpejam, Ali yang di sampingnya menunduk semakin dalamdan Jibril membuang muka. "Jijikkah kau melihatku, hingga kaupalingkan wajahmu Jibril?" Tanya Rasulullah pada Malaikat pengantar wahyu itu."Siapakah yang tega, melihat kekasih Allah direnggut ajal," kata Jibril.

Sebentar kemudian terdengar Rasulullah memekik, karena sakit yang tak tertahankan lagi. "Ya Allah, dahsyat nian maut ini, timpakan saja semua siksa maut ini kepadaku, jangan pada umatku". Badan Rasulullah mulai dingin, kaki dan dadanya sudah tak bergerak lagi.

Bibirnya bergetar seakan hendak membisikkan sesuatu, Ali segeramendekatkan telinganya. "Uushiikum bis shalati, wa maa malakat aimanuku, peliharalah shalat dan santuni orang-orang lemah di antaramu."

Di luar pintu tangis mulai terdengar bersahutan, sahabat saling berpelukan. Fatimah menutupkan tangan diwajahnya, dan Ali kembali mendekatkan telinganya ke bibir Rasulullah yang mulai kebiruan. "Ummatii, ummatii, ummatiii" - "Umatku, umatku, umatku" Dan, pupuslah kembang hidup manusia mulia itu.

Kini, mampukah kita mencinta sepertinya? Allahumma sholli 'alaMuhammad wa baarik wasalim 'alaihi.

KHUTBAH TERAKHIR NABI MUHAMMAD SAW(Khutbah ini disampaikan pada 9 Dzulhijjah 10 H dilembah Uranah,arafah)

"Ya saudara-saudaraku, perhatikan apa yang akan aku sampaikan, akutidak tahu apakah tahun depan aku masih berada diantara kalian.Karenanya denganrkanlah baik2 apa yang kukatakan ini dan sampaikan kepada mereka yang tidak dapat hadir saat ini".

"Ya saudara-saudaraku, seperti kita ketahui, bulan ini hari ini dan kota ini adalah suci, karenanya pandanglah kehidupan dan milik setiap orangMuslim sebagai kepercayaan yang suci".

"Kembalikanlah barang barang yang dipercayakan kepadamu kepada pemilik yang sebenarnya".

"Jangan kau lukai orang lain sebagaimana orang lain tidak melukaimu".

"Ingatlah bahwa kamu akan bertemu dengan Allah SWT dan Dia akan memperhitungkan amalanmu dengan sebenar-benarnya".

"Allah SWT telah merlarangmu memungut riba , karenanya mulai saat ini dan untuk seterusnya kewajiban membayar riba dihapuskan, waspadalah terhadap Syaitan demi keselamatan Agamamu. Dia/Syetan telah kehilangan harapannya untuk membawa kalian pada kesesatan yang nyata tapi waspadalah agar tidak terjebak pada tipuan halusnya".

"Ya saudara-saudaraku, adalah benar kamu mempunya hak tertentuterhadap istri-istrimu, tapi mereka juga mempunyai hak atas dirimu. Apabila mereka mematuhi hakmu maka mereka memperoleh haknya untukmendapatkan makanan dan pakaian secara layak. Perlakukanlah istri-istrimu dengan baik dan bersikap manis terhadap mereka, karena mereka adalah pendampingmu dan penolongmu yang setia".

"Dan adalah hakmu untuk melarang mereka berteman dengan orang-orang yang tidak kamu sukai, dan juga terlarang melakukan Perzinahan".

"Ya saudara-saudaraku, dengarkanlah baik-baik, SEMBAHLAH ALLAH, SHALAT lima waktu dalam sehari, laksanakan PUASA selama bulan Ramadhan, dan tunaikanlah ZAKAT, laksanakan IBADAH HAJI bila mampu Ketahuilah bahwa sesama Muslim adalah bersaudara, Kamu semua adalah sederajat".

"Tidak ada perbedaan satu terhadap yang lain KECUALI KETAQWAAN DAN AMALAN SHALIH. Karena itu berhati-hatilah jangan menyimpang dari jalan kebenaram setelah kepergianku nanti".

"Ya saudara-saudaraku, tidak akan ada Nabi dan Rasul sesudahku dan tidak akan ada agama lain yang lahir karenanya simaklah baik-baik ya Saudaraku, dan pahamilah kata-kata yang kusampaiakn kepadamu bahwa AKU MENINGGALKAN 2 PUSAKA, AL'QURAN DAN contoh-contohku sebagai AS-SUNNAH, DAN BILA KALIAN MENGIKUTINYA TIDAK MUNGKIN AKAN TERSESAT".

"SIAPA YANG MENDENGARKAN PERKATAANKU INI WAJIB MENYAMPAIKANNYA KEPADA YANG LAIN DAN SETERUSNYA, dan mungkin yang terakhir memahami kata-kataku ini bisa lebih baik dari yang langsung mendengarkan, Demi Allah aku bersaksi, bahwa aku telah menyampaikan ajaran-Mu kepada umat-MU YA ALLAH".

Alhamdulillah semoga dengan asbab kisah ini kita semakin meningkatkan ketakwaan kita kepada Allah SWT dan RasulNya,Bukti cinta Rasulullah hingga detik-detik terakhir beliau kepada kita semua yang tidak pantas untuk dicintai ini sungguh sangat menyakitkan apabila kita membalas dengan penghianatan.

Maka akhwat (wanita)ku seiman yang saya cintai, bersegeralah menutup aurat dengan sempurna, karena jangankan surga, aromanyapun tidak akan engkau cium apabila engkau tidak menutup auratnu.dan buat ihwa (Laki-2)ku seiman yang saya cintai, segerakanlah sholat di mesjid apabila adzan telah dikumandangkan.hingga kita semua bisa berkumpul kembali bersama junjungan kita Baginda Rasulullah, ahlul bait beliau dan juga para sahabat-2 beliau di SurgaNya Allah SWT..

"Barangsiapa yang menghidupkan sunnahku, berarti ia mencintaiku, dan barangsiapa yang mencintaiku maka ia akan bersamaku di surga"(H.R Bukhari)

Insya Allah tiada henti-hentinya kita saling ingat mengingatkan agar Allah SWT memandang kita dengan pandangan Allah SWT Redha kepada kita di saat perjumpaan kita nanti..

Buat Ihwa dan Akhwatku seiman yg Insya Allah dicintai dan diRidhoi Allah SWT, perkembangan akan jumlah anggota dalam halaman yang kita sama-sama belajar didalamnya ini sangatlah memperihatinkan, maka Insya Allah luangkanlah waktu kalian untuk mengundang saudara muslim kita yang lainnya agar kita bisa sama-sama belajar dalam halaman yang kita cintai ini karena tanggung jawab Rasulullah adalah tanggung jawab sahabat dan juga menjadi tanggung jawab seluruh ummat yang mengaku ummat Nabi saw.

"Sampaikanlah dariku (Rasulullah) walaupun satu ayat".

Ada benarnya datangnya dari Allah dan adapun kesalahan yang terdapat pada artikel ini datangnya dari kebodohan dan kekurangan dari ilmu saya pribadi.

..Subhanallah wabihamdi AsyaduAllahilaha Illallah Anta Astagfiruka wa'atubu Ilaik Wassalamu'alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh..

"Kamu adalah umat yang terbaik yang dilahirkan untuk manusia, menyuruh kepada yang makruf, dan mencegah dari yang mungkar, dan beriman kepada Allah. Sekiranya Ahli Kitab beriman, tentulah itu lebih baik bagi mereka; di antara mereka ada yang beriman, dan kebanyakan mereka adalah orang-orang yang fasik." QS.Ali-Imran [3] : 110
Top of Form