Manhaj menurut bahasa
Manhaj menurut bahasa artinya jalan yang jelas dan terang. Allah Ta’ala berfirman:
لِكُلٍّ جَعَلْنَا مِنْكُمْ شِرْعَةً وَمِنْهَاجًا
“Untuk tiap-tiap umat di antara kamu, Kami berikan aturan dan jalan yang terang.” (Al-Maa-idah, QS 5: 48)
Ibnu ‘Abbas radhiyallahu ‘anhuma berkata, “Maksudnya, jalan dan syari’at.” [1]
Manhaj menurut istilah
Sedang menurut istilah, manhaj ialah kaidah-kaidah dan ketentuan-ketentuan yang digunakan bagi setiap pembelajaran ilmiyyah, seperti kaidah-kaidah bahasa Arab, ushul ‘aqidah, ushul fiqih, dan ushul tafsir dimana dengan ilmu-ilmu ini pembelajaran dalam Islam beserta pokok-pokoknya menjadi teratur dan benar.[2]
Sedang menurut istilah, manhaj ialah kaidah-kaidah dan ketentuan-ketentuan yang digunakan bagi setiap pembelajaran ilmiyyah, seperti kaidah-kaidah bahasa Arab, ushul ‘aqidah, ushul fiqih, dan ushul tafsir dimana dengan ilmu-ilmu ini pembelajaran dalam Islam beserta pokok-pokoknya menjadi teratur dan benar.[2]
Manhaj artinya jalan
atau metode. Dan manhaj yang benar adalah jalan hidup yang lurus dan
terang dalam beragama menurut pemahaman para Shahabat. Syaikh Dr. Shalih
bin Fauzan hafizhahullah menjelaskan perbedaan antara ‘aqidah dan
manhaj, beliau berkata, “Manhaj lebih umum daripada ‘aqidah. Manhaj
diterapkan dalam ‘aqidah, suluk, akhlak, muamalah, dan dalam semua
kehidupan seorang Muslim. Setiap langkah yang dilakukan seorang Muslim
dikatakan manhaj. Adapun yang dimaksud dengan ‘aqidah adalah pokok iman,
makna dua kalimat syahadat, dan konsekuensinya. Inilah ‘aqidah.
[Al-Ajwibah al-Mufiidah 'an As-ilati Manaahij Jadiidah (hal. 123)
disusun oleh Jamal bin Furaihan al-Haritsi, cet. III Daarul Manhaj, th.
1424 H.]
–PustakaSunnah.Wordpress.Com–
0 komentar:
Posting Komentar